Perayaan Hari Batik Nasional di Kota Solo
Surakarta, Jawa Tengah (06/10/2022) Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengikuti Parade Berkebaya bersama Ibu Negara di depan Loji Gandrung. Agenda tersebut diselenggarakan pada Minggu (02/10).
Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri oleh istri Presiden RI (Iriana Joko Widodo), istri Wakil Presiden (Wury Ma’ruf Amin), Ketua DPR RI (Puan Maharani), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (I Gusti Ayu Bintang Darmawati), Ibu Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Inong Fadjar Prasetyo), istri Panglima TNI (Diah Erwiany), Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Indonesia Maju, Ketua TP-PKK seluruh Provinsi Indonesia, serta Ketua TP-PKK seluruh Kabupaten di Indonesia.
Sekitar kurang lebih 3.000 perempuan dari seluruh Indonesia tumpah ruah di Jalan Slamet Riyadi Surakarta. Mereka serentak mengenakan kebaya dari daerah masing-masing. Berbagai ragam mode kebaya ditampilkan dalam acara ini.
Meskipun begitu, jarik yang dipakai memiliki model sama, yakni batik dengan wiron di bagian depan. Wiron atau wiru adalah bagian dari kain yang dilipat memanjang bersusun, kemudian diletakkan di depan pada saat kain panjang dikenakan.
Adapun aksi ini diadakan dalam rangka peringatan Hari Batik Nasional, yang jatuh pada tanggal 2 Oktober. Parade mengambil start dari depan Loji Gandrung, dan finish di Ndalem Wuryaningratan (House of Danar Hadi), yang lokasinya juga berada di Jalan Slamet Riyadi. Kegiatan tersebut berlangsung dari siang hingga sore hari.
Dalam sambutannya, Ibu Negara, Iriana Jokowi menyampaikan, saat ini batik telah menjadi gaya berbusana masyarakat Indonesia, terutama di kalangan perempuan. Bahkan tidak hanya busana, ada juga batik yang dibuat kerajinan seperti tas, dan masih banyak lainnya.
Beliau juga mengungkapkan, kepada para perempuan Indonesia, pesinden, perawit, bakul jamu, pembatik yangmana selalu mengenakan kain dalam bekerja dan melakukan kegiatan sehari-hari, semoga tetap setia pada kain dan kebaya. Hal tersebut juga akan menginspirasi kaum perempuan dan generasi muda Indonesia, untuk bangga mengenakan kain kebaya, yang telah tercipta sebagai citra perempuan.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan pula penyerahan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) untuk rekor dunia, dalam kategori Parade Kebaya dengan Jarik Wiron Solo Bersama Ibu Negara oleh Peserta Perempuan Terbanyak. Pencapaian ini menambah prestasi yang diperoleh untuk budaya dan tradisi asli Indonesia.
Diharapkan melalui acara ini, generasi muda dapat ikut mencintai batik dan kebaya. Dengan begitu, akan timbul rasa penasaran untuk mempelajari dan mencari tahu segala yang terkait dengan batik dan kebaya. Maka, secara tidak langsung mereka akan ikut melestarikan budaya dan tradisi Indonesia.
Sumber : https://surakarta.go.id/?p=26835
2025-11-19 17:19:44
2025-11-12 17:00:04