Filosofi Batik Solo
Surakarta, Jawa Tengah (27/06/2022) Solo adalah salah satu kota di provinsi Jawa Tengah yang masih sangat kental dengan budaya jawa nya. Selain budaya jawa nya, Solo juga dikenal dengan batiknya. Batik merupakan salah satu ikon Kota Solo yang terkenal dengan beragam motif yang mempunyai makna tersendiri. Batik itu sendiri merupakan warisan budaya Indonesia.
Batik Solo memiliki ciri khas tersendiri, baik dalam proses cap maupun tulisnya. Pewarna yang digunakan untuk membatik menggunakan bahan alam yaitu soga atau kecoklatan.
Motif batik Solo yang dibuat beraneka ragam, dengan harapan dapat membawa kebaikan bagi pemakainya.
Berikut motif batik solo yang terkenal di kalangan masyarakat :
1. Motif Batik Solo Slobog
Slobog berarti longgar/ besar. Motif batik ini biasa dipakai untuk melayat. Makna yang terkandung di dalam motif ini agar arwah seseorang yang meninggal tidak mendapat halangan dan dapat diterima kebaikannya.
2. Motif Batik Sidomukti
Sido memiliki arti terus menerus atau berkelanjutan dan mukti berarti berkecukupan. Motif batik ini biasanya dipakai oleh para mempelai pada acara pernikahan. Hal ini memiliki makna filosofi yaitu di dalam memulai kehidupan baru akan diberikan banyak rezeki, keberkahan dan bahagia selamanya.
3. Motif Batik Truntum
Motif batik ini biasanya dipakai oleh orang tua pengantin. Truntum berarti menuntun, hal ini dimaksudkan agar orang tua bisa menjadi penuntun atau panutan bagi anak-anak mereka kelak agar menjadi pribadi yang baik.
4. Motif Batik Satrio Manah
Motif batik ini biasa dipakai oleh wali pengantin pria pada saat prosesi lamaran atau meminang mempelai Wanita. Makna filosofi yang terkandung adalah supaya lamaran diterima oleh calon pengantin wanita beserta keluarga besarnya.
5. Motif Batik Semen Rante
Arti kata rante itu sendiri lebih menyiratkan kepada sebuah ikatan atau pertalian yang kokoh. Dalam prosesi lamaran jika wali pengantin pria memakai Batik Satrio Manah maka untuk pihak pengantin Wanita memakai Batik Semen Rante. Motif ini sering dikaitkan dengan paham Triloka atau Tribuwana yaiu ajaran tentang adanya tiga dunia.
6. Motif Batik Parang Kusumo
Motif ini biasanya dipakai oleh pengantin wanita saat upacara tukar cincin. Kusumo berarti bunga yang sedang mekar. Hakikatnya pengantin Wanita sudah siap lahir maupun batin menikah.
7. Motif Batik Pamiluto
Batik motif ini biasanya dikenakan oleh ibu dari pihak mempelai wanita saat acara tukar cincin. Pamiluto berasal dari kata pulut. Makna filosofi yang terkandung yaitu agar ikatan pernikahan tersebut tidak bisa dipisahkan kecuali takdir dari sang pencipta, seperti halnya “mimi lan mintuno”.
8. Motif Batik Ceplok Kasatriyan
Batik ini biasanya dipakai sebagai kain dalam upacara kirab pengantin sebelum kedua mempelai duduk di kursi pengantin.
9. Motif Semen Gendong
Kain batik ini dipakai oleh mempelai wanita dan pria setelah upacara pernikahan sebegai wujud suatu harapan agar segera mendapat anak yang berbakti, penurut, serta soleh dan solehah (jika mempelai beragama Islam).
10. Motif Batik Bondhet
Kain motif ini dipakai oleh pengantin perempuan ketika malam pertama. Motif bondhet muncul disebabkan oleh kerumitan motif yang dituangkan hinga menjadi bundet.
Sumber : http://elingsolo.com/Portal/beritaSingle/145
2025-11-19 17:19:44
2025-11-12 17:00:04